7 Jenis Museum yang Menjadi Tempat Wisata di Paris – Menara Eiffel, Museum Louvre, Istana Versailles sudah terlalu populer di kalangan wisatawan. Sering kali untuk memasuki tempat-tempat itu, wisatawan harus antre, padahal sudah bayar mahal. Ternyata kota ini juga dipenuhi dengan atraksi-atraksi yang menarik tetapi tidak terlalu populer. Bahkan wisatawan tak perlu bayar sepeser pun untuk masuk ke sana. Selain mendapat julukan kota romantis dengan menara Eiffelnya yang terkenal, kota terbesar di Perancis ini juga kaya akan museum bersejarah. Dengan segala peninggalan karya seni yang berharga itu, Paris menjadi salah satu ibu kota peradaban Barat yang indah sekaligus intelektual.Kabar gembiranya, kamu bisa banget mengunjungi dan merasakan keindahan arsitektur museum di sana dengan gratis, lho.
Balzac’s House
Di sisi timur Paris, di kawasan Passy yang berkelas, museum terpencil ini merayakan kehidupan dan tulisan Honoré de Balzac, teman Victor Hugo dan penulis sejarah Prancis abad ke-19 yang sama-sama dicintai masyarakat. Karakter-karakter dari kompilasi novel dan novelnya slot bet 100 rupiah yang paling terkenal, La Comédie Humaine (The Human Comedy), telah diukir pada balok kayu dan dipamerkan di properti bertingkat rendah yang sederhana ini, tempat tinggal Balzac selama tujuh tahun pada tahun 1840-an. Dia belum pernah melihat Menara Eiffel karema menara ini baru dibangun hampir 40 tahun setelah kematiannya.
Paris Museum of Modern Art
Mahakarya Eiffel juga bisa dinikmati dari jendela galeri museum Paris yang terletak jauh dari Sungai Seine. Museum ini memiliki kumpulan seni modern yang menarik perhatian, mencakup berbagai genre, dari Art Deco dan Bauhaus hingga Kubisme dan pasca-Impresionisme. Karya-karya Chagall, Matisse, dan Picasso menghiasi koleksi permanen di museum bebas tiket masuk, tetapi yang paling mencolok mungkin adalah kanvas abstrak besar karya pelukis kelahiran Paris, Robert Delaunay. Museum ini juga mengadakan pameran sementara dan retrospektif dengan biaya masuk.
Richelieu Library
Buku tebal bersampul kulit, buku meja kopi trendi, dan bandes dessinées (komik) memenuhi rak dan lemari Salle Ovale, ruang baca beratap kaca yang penuh hiasan di cabang Bibliothèque Nationale de France yang baru saja dirapikan, terletak di belakang Palais-Royal di pusat kota Paris. Terdapat banyak tempat duduk, meja kerja kayu yang dihiasi lampu hijau menyala, kursi dan sofa yang nyaman, ditambah layar sentuh dengan informasi tentang perpustakaan dan katalognya yang lengkap.
Cernuschi Museum
Tersembunyi di tempat, tempat arondisemen ke-8 menyatu dengan arondisemen ke-17, terdapat pilihan seni Asia yang diwariskan ke kota ini oleh Henri Cernuschi, seorang bankir dan kolektor Prancis-Italia abad ke-19. Barang-barang seperti patung Buddha dan topeng pemakaman kuno dilengkapi dengan lukisan dan keramik kontemporer di bekas rumah besar Cernuschi.
Setelah ke museum, lanjutkan dengan berjalan-jalan di sebelah Parc Monceau, kawasan hijau tenang yang merupakan tempat nongkrong favorit Marcel Proust muda. Tempat ini dipenuhi pemandangan eklektik, termasuk piramida mini bergaya Mesir dan barisan tiang yang memantul ke kolam bebek.
Museum Seni Rupa atau Museum of Fine Arts
Hanya di kota semegah Paris, sesuatu yang disebut Petit Palais (Istana Kecil) bisa sangat megah. Seperti Grand Palais yang sedikit lebih besar, yang terletak di seberangnya, tak jauh dari Champs-Elysees, bangunan ini dibangun untuk Pameran Paris tahun 1900.
Kini kamar dan koridornya yang bertabur marmer dan mosaik memamerkan koleksi seni rupa kota yang sangat beragam. Satu menit akan melihat-lihat patung Yunani-Romawi, dan selanjutnya perhiasan atau lukisan Art Nouveau yang rumit karya Monet dan Rembrandt. Ada kafe di halaman-taman istana untuk santai sambil ngopi.
Carnavalet Museum of Paris History
Dianggap sebagai museum tertua di Paris, Carnavalet terlihat lebih baik dari sebelumnya setelah renovasi besar-besaran. Tempat ini tersebar di dua rumah besar era Renaisans di lingkungan Le Marais dan penuh dengan artefak dan tampilan audio-visual yang menampilkan latar belakang kota yang dramatis, dari suku-suku Zaman Besi Parisii hingga zaman pandemi saat ini, dengan fokus yang tajam pada intervensi kerajaan dan periode revolusioner.
Pompidou Centre
Bangunan terkenal tahun 1970-an yang unik ini, yang terletak di distrik Beaubourg, dihiasi dengan pipa layanan multi-warna, adalah sebuah karya seni tersendiri, menampilkan desain “dalam-luar” oleh arsitek terkenal Richard Rogers dan Renzo Piano.
Masuklah ke dalam dan akan terlihat perpaduan galeri berbayar dan hiburan gratis, termasuk studio rekonstruksi Constantin Brâncui, seorang pematung kelahiran Rumania yang tinggal dan bekerja di Paris dari tahun 1904 hingga kematiannya pada tahun 1957.